Karaniya Metta Sutta
Inilah yang harus dikerjakan oleh mereka yang tangkas dalam kebaikan. Untuk mencapai Keadaan Ketenangan Ia harus mampu jujur, sungguh jujur Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong
Karaniya Metta Sutta
Merasa puas, mudah disokong, Tiada sibuk, sederhana hidupnya, Tenang inderanya, berhati-hati, Tahu malu, tak melekat pada keluarga
Karaniya Metta Sutta
Tak berbuat kesalahan walaupun kecil yang dapat dicela oleh para Bijaksana Hendaklah ia berpikir: Semoga semua makhluk berbahagia dan tentram, Semoga semua makhluk berbahagia
Karaniya Metta Sutta
Makhluk hidup apapun juga, Yang lemah atau kuat, tanpa kecuali, Yang panjang atau besar, Yang sedang, pendek, kecil atau gemuk
Karaniya Metta Sutta
Jangan menipu orang lain, Atau menghina siapa saja, Jangan karena marah dan benci, Mengharap orang lain celaka
Thursday, January 12, 2012
TITTIRA-JĀTAKA259
10:55 PM
silent to peace...
“Anak-anakmu yang tidak bersalah,” dan seterusnya. Kisah ini diceritakan oleh Sang Guru ketika berdiam di puncak Gunung Burung Hering, tentang percobaan dari Devadatta untuk membunuh-Nya.Pada waktu itu, para bhikkhu memulai suatu pembahasan di dalam balai kebenaran, dengan mengatakan, “Āvuso, betapa tidak tahu malu dan rendahnya Devadatta itu. Dengan bergabung bersama Ajātasattu, ia membuat suatu persekongkolan untuk membunuh Yang Tercerahkan Sempurna (Sammāsambuddha), menyewa para pemanah, menjatuhkan batu yang besar, dan melepaskan Gajah Nāḷāgiri.”Sang Guru datang dan menanyakan apa yang sedang...
SARABHA-MIGA-JĀTAKA159
10:51 PM
silent to peace...
“Terus berusaha, O manusia,” dan seterusnya — Sang Guru menceritakan kisah ini ketika berada di Jetavana, untuk menjelaskan secara lengkap sebuah pertanyaan singkat yang diajukan dirinya sendiri kepada Panglima Dhamma.Pada waktu itu, Sang Guru menanyakan sebuah pertanyaan singkat kepada sang Thera. Ini adalah cerita lengkapnya, yang disingkat, tentang keturunan dari alam Dewa.Ketika Yang Mulia Piṇḍola-Bhāradvāja dengan kekuatan supranaturalnya memperoleh patta yang terbuat dari kayu cendana di hadapan saudagar besar Rajagaha160, Sang Guru melarang para bhikkhu untuk menggunakan kekuatan gaib mereka.Kemudian...